Judul : Kebutuhan Pakan Ikan Bawal , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]
link : Kebutuhan Pakan Ikan Bawal , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]
Kebutuhan Pakan Ikan Bawal , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]
Ikan membutuhkan pakan dengan kandungan nutrisi yang seimbang untuk tumbuh secara optimal. NRC (1993) mengatakan bahwa pakan yang terbuat dari bahan baku yang mengandung nutrien dan energi akan berguna dalam pertumbuhan, reproduksi, dan kesehatan ikan. Ketika terjadi kekurangan nutrien dan energi maka pertumbuhan ikan akan menurun dan mudah terserang penyakit.
Nutrien yang terkandung dalam pakan ikan adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral (Lovell, 1989). Nutrien utama yang dibutuhkan ikan untuk dapat tumbuh secara optimal adalah protein. Halver (1989) menyebutkan bahwa protein sangat penting bagi tubuh ikan karena hampir 65-75% berat kering tubuh ikan merupakan protein. Protein sendiri merupakan kumpulan dari asam amino essensial dan non essensial yang berantai dan membentuk ikatan peptida (NRC 1993). Jika kebutuhan ikan akan protein tidak mencukupi maka pertumbuhan akan berhenti dan terjadi penurunan bobot tubuh karena protein pada jaringan tubuh akan dipecah kembali untuk mempertahankan fungsi jaringan tubuh yang lebih penting (NRC, 1993).
Kebutuhan ikan akan protein pun dipengaruhi oleh beberapa faktor. Watanabe (1988) lebih lanjut menyatakan bahwa kebutuhan ikan akan protein ditentukan oleh faktor ukuran ikan, suhu air, frekuensi pemberian pakan, energi dalam pakan, dan kualitas protein yang ada. Halver (1989) menambahkan pula bahwa kandungan protein yang optimal untuk ikan dipengaruhi oleh keseimbangan protein dan energi, komposisi asam amino, kecernaan protein, dan sumber energi dalam pakan. Ketika energi berkurang maka protein akan dirombak oleh tubuh untuk dijadikan sebagai sumber energi sehingga pertumbuhan ikan akan terhambat mengingat fungsi utama protein untuk ikan yakni pembentukan sel baru.
Webster and Lim (2002) menyebutkan bahwa ikan bawal memiliki laju pertumbuhan yang baik pada kadar protein dan konsentrasi energi optimum yakni 24-50% dan 2700-4660 kcal/kg dengan rasio protein dan energi sebesar 9-10 kkal DE/gram protein. Kebutuhan protein dan energi pada ikan bawal disajikan pada Tabel 1.
Ikan membutuhkan energi untuk beraktifitas yakni mechanical work/aktifitas otot, chemical work/proses kimia dalam tubuh, electrical work/aktifitas saraf, dan osmotic work/proses osmoregilasi (Millamena, Relicado, and Pascual, 2002). Kebutuhan akan energi tersebut harus terpenuhi karena jika tidak maka ikan akan memanfaatkan protein untuk memenuhi kekurangan energi tersebut. NRC (1993) mengatakan jika tubuh ikan kekurangan energi yang berasal dari lemak dan karbohidrat maka protein dalam tubuh akan dirombak untuk menutupi kekurangan energi yang ada sehingga pertumbuhan terhambat. Millamena et al.,(2002) menambahkan bahwa sumber energi bukan hanya berasal dari protein tetapi dari nutrien non protein yakni lemak dan karbohidrat.
Keberadaan nutrien lemak sangat penting dalam pakan ikan. NRC (1993) mengatakan bahwa lemak berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuhkan ikan dan merupakan sumber asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Selain itu lemak juga dapat digunakan sebagai nutrien pengganti protein guna menyokong pertumbuhan (Millamena et al., 2002). Penelitian Vegas and Guzman (1998) dalam Webster (2002) menunjukkan bahwa penambahan bobot optimal pada ikan bawal berukuran fingerlings (14 gram) terdapat pada pakan dengan kandungan lemak sebesar 6% yang berasal dari 3% palm oil dan 3% soybean oil.
Nutrien non protein lain yang berfungsi sebagai sumber energi adalah karbohidrat. Millamena et al., (2002) menyebutkan bahwa karbohidrat merupakan sumber energi termurah dan dapat menggantikan protein yang mahal untuk suplai energi dalam pakan ikan sehingga dapat mereduksi harga pakan. Selain itu bahan baku yang mengandung karbohidrat dapat digunakan sebagai bahan pengikat (binder) dalam pakan. Karbohidrat dalam pakan terdapat dalam bentuk bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan serat kasar (Zooneveld et al., 1991). Penelitian Gunther (1996) dalam Webster (2002) memperlihatkan bahwa pertumbuhan ikan Pacu Colosomma sp. meningkat pada pakan dengan karbohidrat 38% dan kadar lemak 11%. Penelitian Zanoni (1996) dalam Webster (2002) juga menunjukkan pertumbuhan optimal ikan Pacu ukuran fingerlings terdapat pada pakan dengan kandungan serat kasar 16%, protein kasar 30 %, dan energi sebesar 3000 kkal/gr DE. Pemakaian bahan baku sumber karbohidrat harus diperhatikan karena terdapat serat kasar yang sulit dicerna oleh ikan. Serat kasar memiliki nilai nutrisi yang sangat rendah (Zooneveld et al., 1991). Pemakaian bahan baku karbohidrat yang berlebih pada pakan ikan akan mereduksi kualitas air media budidaya karena jumlah bahan yang tidak tercerna akan bertambah banyak.
Unsur lain yang juga dibutuhkan dalam pakan ikan adalah vitamin dan mineral. Jumlah yang dibutuhkan untuk kedua unsur tersebut sangat kecil namun kehadirannya dalam pakan sangat penting karena dibutuhkan tubuh ikan untuk tumbuh dan menjalani beberapa fungsi tubuh. NRC (1993) menjelaskan bahwa mineral merupakan senyawa yang digunakan untuk proses respirasi, osmoregulasi, dan pembentukan kerangka tulang. Sedangkan vitamin merupakan senyawa organik kompleks yang diperlukan untuk tumbuh secara normal, reproduksi, kesehatan, dan metabolisme secara umum
Demikianlah Artikel Kebutuhan Pakan Ikan Bawal , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]
Sekianlah artikel Kebutuhan Pakan Ikan Bawal , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kebutuhan Pakan Ikan Bawal , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ] dengan alamat link https://kebunbudidaya.blogspot.com/2016/03/kebutuhan-pakan-ikan-bawal.html
0 Response to "Kebutuhan Pakan Ikan Bawal , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ] "
Posting Komentar