Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ]

Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ] - Hallo sahabat Budidaya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ] , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Peternakan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ]
link : Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ]

Baca juga


Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ]

Bagaimana cara pembibitan belut yang benar? Permintaan pasar akan belut yang sangat tinggi saat ini belum mampu dicukupi sepenuhnya oleh para petani. Bahkan dalam skala nasional, pemenuhan belut konsumsi masih di bawah 5 persen dari permintaan pasar. Imbasnya harga belut pun menjadi semakin mahal.

Dari kondisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa budidaya belut memiliki potensi segar sekali bagi peternak belut. Pun dalam prakteknya, proses untuk merawat belut ini tergolong mudah. Anda bisa menggunakan media pemeliharaan berupa drum atau kolam tanah.

cara-pembibitan-belut.jpg

Khusus untuk membibitkan belut, mari kita pelajari langkah-langkahnya sebagai berikut :

Tahap I : Persiapan dan Pemeliharaan Indukan Belut

Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi belut yang akan dijadikan sebagai indukan. Belut yang sakit, lemas, memar, atau terluka sebaiknya dipisahkan. Selanjutnya belut-belut yang sehat bisa Anda tempatkan ke dalam kolam pemeliharaan sementara sampai keadaannya telah mencapai matang secara gonad.

Selama proses pemeliharaan belut ini berlangsung, air di dalam kolam harus diganti secara rutin seminggu sekali agar kondisinya terjaga. Disarankan mengganti air pada saat pagi hari ketika sinar matahari belum terlalu terik. Sedangkan pakan berupa pelet perlu diberikan setiap sore hari menjelang malam mengingat belut merupakan bintang nokturnal. Potongan ikan-ikan kecil dan keong mas juga bisa diberikan sebagai pakan selingan.

Tahap II : Pembuatan Media Pembenihan

Pembuatan media pembenihan dikerjakan sembari pemeliharaan belut indukan berlangsung. Bahan-bahan yang digunakan antara lain jerami, pupuk kandang, pelepah pisang, lumpur, dan dekomposer (EM4). Seluruh bahan ini lantas disusun, lalu didiamkan agar terjadi proses fermentasi sampai siap untuk digunakan.

Pada lapisan terbawah, hamparkan jerami dengan ketebalan 10-15 cm. Kemudian di atasnya ditaruh pupuk kandang setebal 10-15 cm dan di atasnya lagi adalah pelepah pisang dengan ketinggian 10 cm. Setelah itu, barulah masukkan larutan dekomposer di lapisan paling atas. Tutuplah wadah tersebut hingga sebulan. Setelah satu bulan kemudian, tambahkan lumpur setinggi 10-15 cm dan isi dengan air sampai menggenang dengan ketinggian 5-10 di atas lumpur. Tutup kembali wadah ini untuk dibiarkan selama dua minggu.

Tahap III : Penyeleksian Belut

Dalam tahap ini, Anda harus mampu membedakan antara belut jantan dan belut betina. Adapun ciri-ciri belut jantan yaitu kepalanya berbentuk tumpul seperti busur, kulitnya berwarna agak gelap, dan ukuran tubuhnya berkisar antara 30-40 cm. Sementara itu, ciri-ciri belut betina di antaranya bentuk kepalanya kecil dan runcing, warna kulit lebih cerah, dan panjang tubuhnya kurang dari 30 cm. Belut-belut yang akan dipakai sebagai indukan harus dalam kondisi sehat dan normal.

Tahap IV : Pemijahan Indukan Belut

Proses pemijahan belut bisa dilaksanakan menggunakan media berupa drum yang dipotong menjadi dua bagian. Masukkan indukan belut ke dalam media tersebut dengan perbandingan antara jantan dan betina yaitu 1:5. Sesuaikan padat tebar belut ini dengan ukuran media pemeliharaan yang dipakai.

Selama masa pemijahan berlangsung, indukan-indukan belut tadi diberikan pakan berupa potongan keong mas, bekicot, atau ikan-ikan kecil. Setelah dua minggu kemudian, periksa kondisi media pemijahan ini untuk mengetahui apakah belut sudah memijah atau belum. Cara mengeceknya yaitu Anda bisa menusuk media menggunakan ranting selama beberapa kali. Jika timbul gelembung udara artinya proses pemisahan sudah terjadi.

Tahap V : Pemanenan Benih Belut

Cara memanen benih belut adalah mengeluarkan media lumpur dari dalam drum menggunakan baskom terlebih dahulu. Kemudian anakan-anakan belut ditangkap memakai jaring. Benih-benih belut yang sudah terkumpul berikutnya dicuci hingga bersih lalu dimasukkan ke dalam media penampungan benih khusus. Media ini terbuat dari terpal yang diisi dengan air dan beberapa pelepah pisang sebagai tempat persembunyian belut. Dalam pemeliharaan belut ini masih sama seperti halnya dalam merawat indukan.



Demikianlah Artikel Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ]

Sekianlah artikel Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ] dengan alamat link http://kebunbudidaya.blogspot.com/2016/08/cara-pembibitan-belut-yang-benar.html

0 Response to "Cara Pembibitan Belut yang Benar, [ KebunBudidaya ] "

Posting Komentar