cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ]

cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ] - Hallo sahabat Budidaya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ] , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel MARI BERKEBUN, Artikel Perekat Pestisida, Artikel pestisida organik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ]
link : cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ]

Baca juga


cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ]

Perekat Pestisida itu penting, karena secara umum fungsi dari perekat pestisida adalah untuk membantu menyebarkan, menempelkan dan meratakan larutan pestisida yang kita aplikasi pada tanaman. Selain itu penggunaan perekat pestisida dapat menambah tingkat keberhasilan dalam pemupukan atau penyemprotan.

Tetapi fungsi dari perekat secara lebih rinci atau spesifik dapat dilihat dibawah ini :

Fungsi perekat pestisida yang utama adalah:

  1. Untuk meningkatkan kinerja pestisida ataupun pupuk daun pada tanaman yang memiliki daun berbulu seperti tanaman padi dan jagung.
     Adanya bulu-bulu yang terdapat pada daun akan menghalangi menempelnya butir-butir larutan pestisida pada permukaan daun. Tentu hal tersebut akan menghambat penyerapan pestisida sistemik dan pupuk daun. Demikian juga dalam aplikasi herbisida, pemberian perekat juga sangat membantu menempelkan herbisida tersebut pada rumput sehingga akan meningkatkan kinerja herbisida tersebut.
  2. Untuk meningkatkan kinerja pestisida ataupun pupuk daun yang kita semprotkan pada tanaman yang memiliki daun berlilin seperti daun talas dan daun pisang.
    Daun-daun yang memiliki lapisan lilin akan sangat sulit diaplikasi pestisida karena air tidak mau menempel dan larutan langsung menggelinding jatuh. Hal tersebut juga terjadi pada saat kita aplikasi pestisida pada hama yang pada kulitnya dilapisi lilin.
  3. Untuk meningkatkan kinerja pestisida pada hama yang dilapisi lilin dan hama berbulu seperti kutu kebul dan ulat bulu.
    Secara alamiah memang setiap mahkluk hidup diberi oleh Allah perlindungan diri dari ancaman alam. Lapisan lilin dan bulu pada hama sebenarnya adalah alat perlindungan alami dari serangan musuh. Tapi hal tersebut pula yang kadang kala membuat kita kelabakan karena hama tersebut tidak mempan pestisida. Inilah fungsi yang disebut sebagai penembus oleh para penjual pestisida.
  4. Untuk meningkatkan kinerja pestisida pada hama yang mempunyai pelindung keras seperti kepik dan belalang besar dan golongan lembing.
     Jika pada penyemprotan kita menggunakan perekat tentu pestisida akan lebih lama menempel pada daun. Hal ini akan membantu penetrasi pestisida melalui abdomem atau perut serangga yang biasanya lebih lemah daripada punggung. Dengan pestisida menempel pada daun akan lebih meningkatkan efikasi jika diaplikasi bersamaan dengan pestisida racun lambung karena akan mudah termakan bersama daun.
  5. Untuk meningkatkan kinerja pestisida dan pupuk daun ketika hari akan hujan.
    Pestisida dan pupuk daun yang diaplikasi kemudian selang 1 - 2 jam turun hujan pastinya akan sia-sia karena pestisida dan pupuk daun tersebut akan tercuci oleh air hujan. Dengan perekat pestisida dan pupuk daun tersebut akan cepat terserap oleh daun sehingga walaupun setelah itu hujan akan tetap berfungsi. Dan larutan yang sudah menempel ke daun tentunya akan lebih sulit tercuci oleh air hujan.
  6. Untuk meningkatkan kinerja pestisida dan pupuk daun ketika hari panas.
    Seringkali kita mengaplikasi pestisida disaat siang hari diatas jam 10 sehingga matahari sudah terik dan angin sudah kencang. Hal tersebut akan mempercepat penguapan larutan pestisida yang kita aplikasi pada tanaman. Dengan perekat pestisida ketika kita mengaplikasi pupuk daun dan pestisida sistemik akan lebih cepat terserap oleh daun sebelum larutan tersebut kering.
  7. Untuk meningkatkan emulsi (kelarutan/ pencampuran) pada larutan pestisida yang akan kita aplikasikan pada tanaman.
    Dengan penambahan perekat pada larutan pestisida atau pupuk daun akan membantu meningkatkan homogenitas larutan tersebut, sehingga akan menghambat pengendapan larutan pestisida dalam tangki sprayer atau dalam drum pengoplosan. 
cara membuat Perekat Pestisida

Setelah kita ketahui manfaat dari perekat pestisida tersebut tentunya kita sadari betapa pentingnya penambahan perekat pada larutan Insektisida, Fungisida,Bakterisida, Herbisida atau pupuk daun yang akan kita aplikasi. Kendalanya adalah tidak di semua daerah pertanian ada yang jual perekat pestisida selain itu kita juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli perekat tersebut. Kendala lainnya adalah tidak sedikit para produsen pestisida yang membandrol perekat mereka dengan harga yang tidak murah.

Oleh karena itu saya akan mencoba mengulas cara membuat perekat pestisida dengan bahan perekat pestisida yang cukup terjangkau.

Cara Membuat Perekat Pestisida

Bahan dan alat
  • 1 buah Blender
  • 1 buah Telor ayam/ bebek (bebek lebih bagus)
  • Minyak goreng 1 sendok makan

Cara Membuat:

Masukkan 1 buah telor ayam dan satu sendok minyak goreng (kalau untuk membuat 10 tangki pake 10 telor ditambah 10 sendok minyak goreng).
Blender sampai benar�benar tercampur (homogen)
Campurkan dengan larutan pestisida yang ada dalam tangki semprot sampai benar�benar tercampur.
Semprotkan pestisida secara merata ke semua permukaan daun.

Cara kedua
Bahan-bahan
  • Teksafon 2 kg (belinya di toko kimia dg harga �20.000/kg)
  • STPP � 1 kg  ( bahan ini mengandung Natrium dan Fosfat yang keduanya adalah termasuk unsur hara yg dibutuhkan oleh tanaman, belinya di toko kimia jg dg harga �10.000/kg, pilih yg grade industri)
  •  Air 8-9 liter 
  •  Pewarna 
Alat
  • Ember atau timba
  • Tongkat pengaduk
  • Jerigen atau botol
Cara Membuat
  1. Siapkan air 8-9 liter ke dalam ember ato timba
  2. Tambahkan Teksafon ke dalam air tadi
  3. Aduk dengan pelan, dalam step ini Teksafon belum bisa larut sempurna dalam air
  4. Tambahkan STPP sedikit demi sedikit ke dalam adonan sambil tetap diaduk.
Catatan:
Jika STPP terlalu banyak maka adonan akan sangat kental dan membutuhkan waktu lebih lama untuk larut saat dicampur dengan air waktu aplikasi di lapangan.
Jika STPP terlalu sedikit maka Teksafon akan sulit larut, hal ini ditandai dengan masih adanya gumpalan-gumpalan mirip jelly dalam adonan, padahal Teksafon adalah bahan aktifnya Perekat tersebut.

Terus aduk sampai Teksafon larut sempurna dalam air, dalam proses ini larutan akan berwana putih. Jika semua Teksafon telah larut maka proses selesai.
Tuang adonan ke dalam wadah jrigen atau botol. Setelah 12 jam larutan yang berwarna putih tadi akan berubah menjadi bening.

Cara Membandingkan hasil perekat yang kita buat sendiri dan yang ada di toko

Cara membandingkannya adalah siapkan dua buah ember yang telah diisi air masing-masing sekitar 10 liter, tambahkan perekat buatan kita dengan dosis rendah sebagai contoh kita pakai takaran 5ml saja ke dalam ember pertama, dan sebagai pembandingnya kita tambahkan perekat toko (yang harganya sekitar 15.000/lt) sebanyak 5ml juga ke dalam ember ke dua. Siapkan dua helai daun talas/bentul, lalu celupkan satu daun  ke dalam air di ember yang berisi Perekat milik kita dan celupkan juga daun lainnya ke dalam ember ke dua, bandingkan. 


Demikianlah Artikel cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ]

Sekianlah artikel cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ] dengan alamat link https://kebunbudidaya.blogspot.com/2016/07/cara-membuat-perekat-pestisida.html

0 Response to "cara membuat Perekat Pestisida, [ KebunBudidaya ] "

Posting Komentar