Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]

Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ] - Hallo sahabat Budidaya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ] , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Hijauan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]
link : Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]

Baca juga


Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]

Hijauan, hasil samping pertanian dan agroindustri merupakan sumber pakan yang potensial di daerah tropik. Hijauan ini mempunyai karakteristik yang berbeda jika dibandingkan di daerah temperate (daerah 4 musim). Sebagian besar komponen utama WSC (Water Soluble Carbohydrate) hijauan asal tropik berada dalam bentukpati yang secara alami BAL tidak memiliki kemampuan untuk menfermentasinyasecara langsung. Sebaliknya hijauan asal temperate pada umumnya mengandungWSC cukup tinggi dalam bentuk fruktan yang sangat mudah difermentasi oleh BAL  (McDonald et al. 1991).


Kurangnya ketersediaan substrat fermentasi (WSC) juga terlihat pada hasil samping tanaman pangan dan perkebunan. Hasil samping jagung mengandung kadar protein yang rendah dan sebaliknya serat kasar tinggi yang didominasi oleh komponen lignoselulosa (karbohidrat komplek) yang sulit dicerna (McDonald et al. 2002). Sementara hasil samping ubi kayu mempunyai kandungan nutrisi dan substrat yang cukup tersedia, namun mengandung asam sianida (HCN), sehingga menjadi faktor pembatas penggunaannya sebagai pakan ternak. Lain halnya dengan hasil samping sawit yang mengandung protein yang cukup, tapi kandungan karbohidrat mudah larut tidak tersedia untuk mendukung proses fermentasi. Muhlbach (1999) menyatakan bahwa penambahan sumber nutrien seperti molases, urea, dedak padi, jagung giling dan tapioka merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pemanfaatan hasil samping tanaman pangan dan perkebunan di daerah tropik. Namun menurut Panditharatne et al. (1986), hijauan tropik dapat diawetkan dengan proses ensilase baik dengan penambahan aditif maupun tanpa aditif.





Demikianlah Artikel Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ]

Sekianlah artikel Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ] dengan alamat link https://kebunbudidaya.blogspot.com/2016/03/kualitas-hijauan-dan-hasil-samping.html

0 Response to "Kualitas Hijauan dan Hasil Samping Pertanian , [ KebunBudidaya ] , [ KebunBudidaya ] "

Posting Komentar